Bandung sering dijuluki Paris van Java, tapi tahukah kamu bahwa kota ini menyimpan sejarah panjang yang jauh lebih dari sekadar tempat belanja dan nongkrong?
Julukan itu memang populer sejak zaman kolonial karena gaya hidup warga Bandung yang modern dan modis kala itu, mirip seperti Paris di Eropa. Tapi Bandung bukan hanya tentang fashion dan cafe, lho!
Dari Kota Peristirahatan Kolonial ke Pusat Perjuangan
Sejak awal abad ke-20, Bandung sudah jadi kota penting. Pemerintah kolonial Belanda menjadikannya tempat peristirahatan karena udaranya sejuk dan letaknya strategis. Gedung-gedung bergaya art deco mulai dibangun dan membuat Bandung tampil elegan. Inilah awal mula Bandung dikenal sebagai kota bergaya Eropa.
Tapi sejarah Bandung nggak berhenti di situ. Kota ini juga punya peran penting dalam perjuangan bangsa. Salah satunya lewat peristiwa Bandung Lautan Api tahun 1946, ketika warga membakar kota mereka sendiri demi mencegah Belanda kembali menguasainya. Aksi heroik ini menjadikan Bandung simbol keberanian dan nasionalisme.
Konferensi Asia Afrika, Momen Dunia di Tanah Sunda
Pada tahun 1955, Bandung jadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika, ajang diplomasi internasional yang menyatukan negara-negara dari dua benua. Dari sinilah Bandung makin dikenal di mata dunia sebagai kota dengan nilai historis dan diplomatik yang tinggi. Gedung Merdeka masih berdiri kokoh hingga hari ini sebagai saksi sejarah penting itu.
Kini, Bandung atau Paris van Java dikenal sebagai kota kreatif, tempat lahirnya banyak brand fashion, kuliner, musik, dan seni. Dari jalanan Dago, Braga, sampai ke Lembang, setiap sudutnya punya cerita dan energi yang khas.
Dan tentu saja, nggak lengkap rasanya pulang dari Bandung tanpa bawa oleh-oleh. Kalau kamu bingung cari oleh-oleh yang legendaris, enak, dan pastinya khas Bandung, langsung aja mampir ke Mayasari Bakery. Mulai dari bolen, brownies, hingga aneka roti dan kue kekinian, semuanya dibuat dengan resep turun-temurun dan kualitas terbaik. Dijamin bikin yang di rumah ketagihan!
