Kalau kamu suka baking, pasti sering dengar istilah folding. Sekilas memang terlihat seperti teknik biasa, hanya sekadar mengaduk adonan. Tapi sebenarnya folding adalah salah satu kunci penting untuk menghasilkan kue yang lembut, ringan, dan tidak bantat.
Folding dilakukan dengan cara mengaduk adonan secara perlahan, biasanya menggunakan spatula atau whisk, dari bagian bawah lalu dilipat ke atas. Gerakan ini diulang dengan sabar sampai semua bahan tercampur rata. Tujuan utamanya adalah menjaga udara yang sudah terperangkap dalam adonan agar tidak hilang. Karena itulah teknik ini sangat penting untuk kue yang mengandalkan kocokan putih telur, seperti chiffon, sponge cake, atau souffle.
Bayangkan saja, kalau kamu asal mengaduk cepat, gelembung udara akan pecah dan adonan jadi berat. Akibatnya, saat dipanggang kue tidak bisa naik sempurna. Hasil akhirnya? Kue bantat, padat, dan teksturnya jauh dari yang kamu harapkan. Itulah kenapa folding sering disebut “teknik sabar” dalam baking.
Rahasia Kue Lembut dan Mengembang
Selain menjaga udara, folding juga membantu mencampur bahan dengan lebih halus. Misalnya, saat kamu mencampur adonan tepung ke dalam kocokan telur. Kalau diaduk terlalu keras, bukan hanya udara yang hilang, tapi adonan juga bisa overmix, sehingga gluten berkembang berlebihan. Dampaknya, kue terasa keras, bukannya lembut.
Tipsnya, jangan terburu-buru. Lakukan gerakan dari bawah ke atas dengan konsisten. Kalau ada sedikit gumpalan kecil, itu lebih baik daripada adonan terlalu lama diaduk. Ingat, tujuan folding bukan sekadar “meratakan” bahan, tapi menjaga tekstur.
Jadi, folding bukan sekadar langkah kecil, tapi faktor besar dalam keberhasilan baking. Dengan menguasai teknik ini, kue yang kamu buat bisa tampil cantik, mengembang sempurna, dan pastinya lebih nikmat. Kadang, detail kecil justru jadi rahasia hasil besar.