Di zaman serba digital ini, ketika segala hal bisa dipesan instan dan hubungan antar manusia makin renggang, kita jadi bertanya-tanya, apa makna kurban di zaman sekarang? Apakah masih ada ruang untuk berbagi dengan tulus di tengah kesibukan masing-masing?
Kurban bukan cuma tentang daging atau tradisi musiman. Lebih dari itu, kurban adalah pengingat bahwa hidup bukan hanya tentang kita sendiri. Ada makna keikhlasan, empati, dan solidaritas yang perlu terus hidup, terutama di era yang makin individualistis.
Kurban, Simbol Empati yang Tak Pernah Usang
Makna kurban kini bisa dimaknai lebih luas, bukan hanya memberi hewan sembelihan, tapi juga bentuk pengorbanan kecil dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, menyisihkan waktu untuk membantu, rela berbagi walau sedikit, atau menunda kesenangan pribadi demi kebaikan orang lain.
Di zaman sekarang, berkurban bisa jadi bentuk nyata dari “melepaskan” sesuatu yang kita sayangi, demi kebahagiaan bersama. Inilah nilai yang tetap relevan, bahkan makin dibutuhkan dalam kehidupan sosial kita.
Meskipun kita hidup di era teknologi, semangat berbagi jangan sampai luntur. Kurban bisa dilakukan dengan lebih praktis melalui berbagai platform digital, tapi maknanya tetap sama: menjadi manusia yang peduli dan hadir untuk orang lain.
Manisnya Berbagi di Hari Raya Qurban
Nah, kalau kamu ingin menebar manisnya kasih sayang di Hari Raya Qurban, kamu juga bisa mulai dari hal sederhana. Seperti berbagi bingkisan manis dari Mayasari, mulai dari Bolen, Brownies, Banana Roll, hingga Kue Kering.
Bukan hanya nikmat, kemasan eksklusif dari Mayasari bikin hampers kamu terasa lebih spesial. Cocok untuk keluarga, sahabat, atau rekan kerja sebagai bentuk perhatian yang tulus.
Tunjukkan kepedulianmu di Hari Raya Qurban lewat hal sederhana yang penuh makna, seperti kue manis dari hati.
